Sabtu, 22 September 2018

pengertian isim, fi'il, dan haraf


Pengertian isim, fi’il, dan haraf

Isim. 

Pengertian isim,-  Secara bahasa diambil dari kata. سَمَى يَسْمُو سَمْوًا  Yaitu dari fi'il bina naqis yang artinya.  menurut ulama Basyrah, sedangkan lawannya yaitu ulama Kuffah mengambilnya dari kata. وَسَمَ يَسِمُ سِمَةً وَوَسْمًا  Yaitu fi'il bina misal wawu yang artinya  . Dari berbagai pendapat diatas para ulama mengunggulkan pendapat ulama Basyrah karena kalau di tashgier akan menjadi سُمَيٌّ Sedangkan kalau dijalankan akan menjadiأَسْمَاءُ Sedangkan pendapat ulama kuffah kalau tashgirnya terhadap lapadz  وُسَيْمٌ  sedangkan untukjamknya kepada lapadz   أَوْسَمٌّ.

Sedangkan menurut istilah nahwu ialah
كَلِمَةٌ دَلَّتْ عَلَى مَعْنًى فِى نَفْشِهَا وَلَمْ تُقْتَرَنْ  بِزَمَانٍ وَضْعًا
Kalimat yang menunjukan terhadap satu makna dalam datiyyahnya dengan keadaan tidak di barengi oleh zaman secara wadhanya
Isim ini biasa digunakan untuk kata benda atau sifat i’rabnya contoh seperti زَيْدٌ  untuk kata benda atau orang, كَرِيْمٌ  untuk kata sifat. Dalam definisi diatas diberi kayyid dengan kata tidak dibarengi oleh zaman itu menandakan bahwa isim itu hanya hadast saja artinya peristiwa saja. Didalam ilmu nahwu isim itu beraneka ragam ada si dhzahir, isim dhamir, isim isyarah dan yang lainnya.  Isim tersebut memiliki ciri adapun ciri tersebut dalam kitab al-jurumiyyah ada tiga yaitu i’rabnya khafad, tanwin, dan kemasukan alif elam. Sedangkan Ibnu Malik menambahkannya dengan nida, dan jadi sebagai musnad ilaih.
بِالجَرِّ وَالتَنْوِيْنِ وَالنِدَا وَاَلْ        وَمُسْنَدٍ لِلإِسْمِ تَمْيِيْزٌ حَصَلْ
Dengan sebab jar, tanwin, nida, alif elam, dan menjadi musnad ilaih pembeda untuk isim telah ada
Contoh seperti مَرَرْتُ بِزَيْدٍ, يَازَيْدُ, زَيْدٌ قَائِمٌ    
Dari segi hukum i’rabnya isi itu mu’rab tapi ada juga isim yang mabni, memang pada asalnya hukum I’rabnya isim adalah mu’rab dan wadha' hurufnya isim ini jika mujarad hurufnya tidak kurang atau leebih dari lima cntoh   jika  majid batasannya sampai tujuh contoh   Untuk penjelasan lebihnya ada di bagian yang lain.
Fi’il,
Fi’il,- menurut bahasa adalah sesuatu yang menunjukan terhadap suatu pekerjaan, sedangkan menurut istilah ialah
كَلِمَةٌ دَلَّتْ عَلَى مَعْنًى فِى نَفْسٍهَا وَاقْتُرِنَتْ بِزَمَانٍ وَضْعًا
Kalimat yang menunjukan terhadap sebuah makna yang terkandung didalamnya dengan di barengi oleh zaman secara wadhanya
Yang terkandung dalam fi’il bukan hanya hadast saja sebagaimana yang terdapat dalam isim tetapi harus dibarengi oleh zaman entah itu zaman madhi didalam fi’il madhi, zaman hal dan istiqbal  didalam fiil mudhari dan fi’il amar, namun fi’il amar dan nahyi berupa perintah dan larangan. Untuk tanda tandanya ialah untuk tanda dari fi’il madhi yaitu kemasuukan ta ta’nist, sin dan saufa  untuk fi’il mudhari serta qad untuk fil’il madhi dan mudhari.   قد قام, سينصر, سوف ينصر  Sebagaimana yang terdapat dalam kita al-fiyyah.
بِتَا فَعَلْتَ وَأَتَتْ وَيَفْعَلِى        وَالنُوْنِ أَقْبِلَنَّ فِعْلٌ يَنْجَلِى
Dengan sebab ta’ yang terdapat dalal kata fa’alta dan atatn dan ya yeng terdapat dalam ‘if’aly dan un yang terdapat dalam lapadz aqbilanna bagi fi’il itu terjelaskan
Untuk hukum i’rabnya pada asalnya adalah mabni namun ada yang mu’rab yaitu fi’il mudhari kecuali yang dhamir jamak muannast contohnya yaitu ketika fi’il mudhari kemasukan an amil nashib أَنْ يَنْصُرَ  
Haraf
haraf,-ialah Artinya yang buka isim dan fi’il
Untuk haraf ini hanya memiliki wadha huruf sampai dua dan tidak bisa beramal kecuali dengan bersandar terhadap kalimat lain contoh seperti لم  ia tidak memiliki makna jika tidak bersandar terhadap kalimah yang lain, tetapijika sudah bersandar maka akan memilki makna contoh لَمْ يَنْصُرْ  artinya dia laki laki tidak menolong. Untuk hukum i’rabnya ialah mabni dan selamanya haraf itu mabni.




EmoticonEmoticon