Pengertian isim, fi’il, dan haraf
Isim.
Sedangkan menurut istilah nahwu
ialah
كَلِمَةٌ دَلَّتْ
عَلَى مَعْنًى فِى نَفْشِهَا وَلَمْ تُقْتَرَنْ
بِزَمَانٍ وَضْعًا
Kalimat yang menunjukan terhadap satu makna dalam datiyyahnya
dengan keadaan tidak di barengi oleh zaman secara wadhanya
Isim
ini biasa digunakan untuk kata benda atau sifat i’rabnya contoh seperti زَيْدٌ
untuk kata benda atau orang, كَرِيْمٌ untuk kata sifat. Dalam definisi diatas
diberi kayyid dengan kata tidak dibarengi oleh zaman itu menandakan bahwa isim
itu hanya hadast saja artinya peristiwa saja. Didalam ilmu nahwu isim itu beraneka
ragam ada si dhzahir, isim dhamir, isim isyarah dan yang lainnya. Isim tersebut memiliki ciri adapun ciri
tersebut dalam kitab al-jurumiyyah ada tiga yaitu i’rabnya khafad, tanwin, dan
kemasukan alif elam. Sedangkan Ibnu Malik menambahkannya dengan nida, dan jadi
sebagai musnad ilaih.
بِالجَرِّ وَالتَنْوِيْنِ وَالنِدَا وَاَلْ وَمُسْنَدٍ لِلإِسْمِ تَمْيِيْزٌ حَصَلْ
Dengan sebab jar, tanwin, nida, alif elam, dan menjadi musnad ilaih
pembeda untuk isim telah ada
Contoh
seperti مَرَرْتُ بِزَيْدٍ, يَازَيْدُ, زَيْدٌ
قَائِمٌ
Dari
segi hukum i’rabnya isi itu mu’rab tapi ada juga isim yang mabni, memang pada
asalnya hukum I’rabnya isim adalah mu’rab dan wadha' hurufnya isim ini jika mujarad hurufnya tidak kurang atau leebih dari lima cntoh jika majid batasannya sampai tujuh contoh Untuk penjelasan lebihnya ada di
bagian yang lain.
Fi’il,
Fi’il,-
menurut bahasa adalah sesuatu yang menunjukan terhadap suatu pekerjaan,
sedangkan menurut istilah ialah
كَلِمَةٌ دَلَّتْ عَلَى مَعْنًى فِى نَفْسٍهَا وَاقْتُرِنَتْ
بِزَمَانٍ وَضْعًا
Kalimat yang menunjukan terhadap sebuah makna yang terkandung
didalamnya dengan di barengi oleh zaman secara wadhanya
Yang terkandung dalam fi’il bukan hanya hadast saja sebagaimana
yang terdapat dalam isim tetapi harus dibarengi oleh zaman entah itu zaman
madhi didalam fi’il madhi, zaman hal dan istiqbal didalam fiil mudhari dan fi’il amar, namun
fi’il amar dan nahyi berupa perintah dan larangan. Untuk tanda tandanya ialah
untuk tanda dari fi’il madhi yaitu kemasuukan ta ta’nist, sin dan saufa untuk fi’il mudhari serta qad untuk fil’il
madhi dan mudhari. قد قام, سينصر, سوف ينصر Sebagaimana yang terdapat dalam kita
al-fiyyah.
بِتَا فَعَلْتَ وَأَتَتْ وَيَفْعَلِى وَالنُوْنِ أَقْبِلَنَّ فِعْلٌ يَنْجَلِى
Dengan sebab ta’ yang terdapat dalal kata fa’alta dan atatn dan ya
yeng terdapat dalam ‘if’aly dan un yang terdapat
dalam lapadz aqbilanna bagi fi’il itu terjelaskan
Untuk
hukum i’rabnya pada asalnya adalah mabni namun ada yang mu’rab yaitu fi’il mudhari
kecuali yang dhamir jamak muannast contohnya yaitu ketika fi’il mudhari kemasukan
an amil nashib أَنْ يَنْصُرَ
Haraf
haraf,-ialah Artinya yang buka isim dan fi’il
haraf,-ialah Artinya yang buka isim dan fi’il
Untuk
haraf ini hanya memiliki wadha huruf sampai dua dan tidak bisa beramal kecuali
dengan bersandar terhadap kalimat lain contoh seperti لم ia tidak memiliki makna jika tidak bersandar
terhadap kalimah yang lain, tetapijika sudah bersandar maka akan memilki makna
contoh لَمْ يَنْصُرْ artinya dia laki laki tidak menolong. Untuk
hukum i’rabnya ialah mabni dan selamanya haraf itu mabni.
EmoticonEmoticon